sedikit
cerita tentang keluargaku yang sudah cukup lama aku tinggalkan untuk menuntut
ilmu, tapi tetap selalu aku ingat karena merekalah motivasiku, aku ingin dengan
ilmuku kelak bisa menuntun mereka menuju istana terbaik yang akan dibangun
dalam tawa dan bahagia.
mulai dari
sosok orang tua yang sangat aku kagumi, mereka idolaku dan mereka motivasi
terbesarku untuk tetap bertahan di daerah orang walau dengan jalan yang berbeda
dengan yang aku impikan, mereka adalah orang yang selalu menerima aku dengan
apa adanya, tetap bangga akan diriku, kasih sayang mereka benar-benar tak
terhitung dan tak tergantikan.
Ayah, buyung
sukardi, beliau mejalankan perannya dengan sangat baik, sabar dalam membimbing
kami sekeluarga, selalu ada untuk memberikan solusi disetiap permasalahan, satu
hal yang aku kagumi dari Ayah yang biasa aku panggil Bapak ini adalah bagaimana
sikapnya yang selalu mendahulukan kepentingan orang lain ketimbang dia, aku
selalu teringat ketika belanja baju lebaran, Bapak pasti adalah orang terakhir
yang memilih barang yang disukainya, dan itu pun sedikit sulit sehingga
terkadang harus aku dan kakakku yang membujuknya "ayolah pak udah beli
saja"
Ibu, nila
wati, beliau adalah ibu yang tidak ada duanya yang biasa nya aku panggil dengan
sebutan mamak , darinya aku belajar bagaimana menjadi seorang wanita yang kuat,
pantang menyerah dan tidak pernah melupakan keluarga walaupun dia adalah wanita
karier. Mamak bukan sosok fashion, lembut seperti ibu-ibu disinetron, tapi
mamak punya cara sendiri yang membuat aku dan kakak-kakakku tahu beliau
menyayangi kami. mamak adalah orang paling lucu dan unik serta koki handal yang
aku kenal,
yang sangat aku sukai dari Bapak dan mamak adalah bagaimana
mereka saling melengkapi, bagaimana mereka menjalankan peran mereka dalam
keluarga dengan baik dan bahkan masih bisa membantu peran lainnya,
Persaudaraanku berlangsung baik walau terkadang ada
pertengkaran kecil, aku adalah anak dari 4 bersaudara, dan menurutku jumlah 4
dalam anak itu sangat bagus karena masing-masing memiliki peran seimbang di
mana anak pertama memiliki peranan untuk mengayomi adik-adiknya, anak kedua dan
ketiga berperan sebagai penengah dalam keluarga, dan anak terakhir berperan
sebagai pembawa keceriaan keluarga.
Kakak
Pertamaku bernama iwan sumardi atau aku biasa memanggilnya dank, sekarang bertugas sebagai pengaman negara
lebih tepat nya sebagai tentara nasional indonesia angkat laut, Dulu ketika
kecil aku tidak bisa akur dengannya, kami tidak pernah dekat karena aku selalu
menganggapnya sebagai sosok pengatur dan bawel, tapi ketika aku mulai beranjak
SMA aku baru menyadari bahwa dia adalah sosok yang perhatian terhadap
adik-adiknya.
Kakak Keduaku era noliza ini adalah pencetus nama panggilan
untuk aku dan wo , dia ini sekarang bersama dg suami nya d surabaya (jawa
timur) , dia sudah selesai menyelesaikan studi nya di salah satu universitas yg
terdapat d kota bengkulu lebih tepat nya d sitkes tri mandiri sakti jurusan perawat yang menurutku adalah jati
dirinya. Dia orangnya bijaksana, selalu menjadi tempat cerita keluarga dan bisa
memberikan solusi, menurutku dia adalah duplikatnya Bapak. Hubunganku dengan wo
selalu baik tapi terkadang sering juga berantem tapi itu karena kami sayang
sering mengalami kecekcokan, tapi kakak
aku yg satu ini perhatian dan agak sedikit cerewet.
Adek ku sukni lara sati adalah sosok yang termasuk selalu
aku rindukan, biasa kami sering
memanggil nya dengan sebutan bunga yaya, adekku bersekolah d salah satu SD d
tanah kelahiran ku dia sekarang menduduki bangku kelas 4 SD dia ini sedikit bawel dan cerewet tapi adek
ku ini termasuk orang yang pintar karena dia selalu mendapat kan juara kelas di
sekolah nya ,
dan Aku sendiri di dalam keluarga selalu dianggap bawel dan
periang banyak menuntut kehendak orang
nya sangat keras , sehingga terkadang sering terjadi cecok dengan kakak perempuanku
, jika ada keluarga jauh yang datang, aku selalu menjadi tumbal untuk
berinteraksi dengan keluarga tersebut. dikeluargaku, aku di anggap sosok yang cengeng , kalau disindir sedikit
saja mudah sekali menetaskan air mata, ya tapi inilah aku orang yang keras
kepala dan tak ingin mengalah.
Keluargaku Duniaku, aku merasa cukup dengan mereka,
mereka selalu membuatku nyaman dan menerima ku apa adanya, tidak pernah
menghakimi aku, mereka selalu membuatku tersenyum dan selalu ada ketika aku
bersedih, aku ingin bersama dengan mereka di Dunia dan Akhirat kelak.
Merindukan
moment ketika makan malam bersama di satu meja makan besar dengan masakan mama
atau bapak, selalu menceritakan apa yang terjadi dan akan mendengar motivasi
dari Bapak
Merindukan
moment ketika diajak shalat berjamaah dengan Bapak, dan selalu urung-urungan
yang akhirnya di omeli mamak
Merindukan moment di mana sering bertengkar dan bercanda
bersama kakak dan adikku
Tetap merindukan
semua moment di dalam rumah yang Jauh sana walau mereka selalu menelpon ku atau
kakak-kakak ku tiap hari untuk menanyakan kabar.
salam kek yang pakai topi baret ....hhahahXD
BalasHapushahaha, kelak kau d tangkap nyo wit :D
Hapuskereenn beh (y)
BalasHapusgue suka cerita loe.. hhhaa
BalasHapuskeren ..
Makasih semua nya ({})
BalasHapusCerita keluarga yg hebat
BalasHapuslove love keluarga :*
BalasHapus