Kamis, 13 Maret 2014

KELUARGAKU DUNIAKU ({})

  

sedikit cerita tentang keluargaku yang sudah cukup lama aku tinggalkan untuk menuntut ilmu, tapi tetap selalu aku ingat karena merekalah motivasiku, aku ingin dengan ilmuku kelak bisa menuntun mereka menuju istana terbaik yang akan dibangun dalam tawa dan bahagia.

mulai dari sosok orang tua yang sangat aku kagumi, mereka idolaku dan mereka motivasi terbesarku untuk tetap bertahan di daerah orang walau dengan jalan yang berbeda dengan yang aku impikan, mereka adalah orang yang selalu menerima aku dengan apa adanya, tetap bangga akan diriku, kasih sayang mereka benar-benar tak terhitung dan tak tergantikan.    



Ayah, buyung sukardi, beliau mejalankan perannya dengan sangat baik, sabar dalam membimbing kami sekeluarga, selalu ada untuk memberikan solusi disetiap permasalahan, satu hal yang aku kagumi dari Ayah yang biasa aku panggil Bapak ini adalah bagaimana sikapnya yang selalu mendahulukan kepentingan orang lain ketimbang dia, aku selalu teringat ketika belanja baju lebaran, Bapak pasti adalah orang terakhir yang memilih barang yang disukainya, dan itu pun sedikit sulit sehingga terkadang harus aku dan kakakku yang membujuknya "ayolah pak udah beli saja" 



Ibu, nila wati, beliau adalah ibu yang tidak ada duanya yang biasa nya aku panggil dengan sebutan mamak , darinya aku belajar bagaimana menjadi seorang wanita yang kuat, pantang menyerah dan tidak pernah melupakan keluarga walaupun dia adalah wanita karier. Mamak bukan sosok fashion, lembut seperti ibu-ibu disinetron, tapi mamak punya cara sendiri yang membuat aku dan kakak-kakakku tahu beliau menyayangi kami. mamak adalah orang paling lucu dan unik serta koki handal yang aku kenal,

yang sangat aku sukai dari Bapak dan mamak adalah bagaimana mereka saling melengkapi, bagaimana mereka menjalankan peran mereka dalam keluarga dengan baik dan bahkan masih bisa membantu peran lainnya,
Persaudaraanku berlangsung baik walau terkadang ada pertengkaran kecil, aku adalah anak dari 4 bersaudara, dan menurutku jumlah 4 dalam anak itu sangat bagus karena masing-masing memiliki peran seimbang di mana anak pertama memiliki peranan untuk mengayomi adik-adiknya, anak kedua dan ketiga berperan sebagai penengah dalam keluarga, dan anak terakhir berperan sebagai pembawa keceriaan keluarga.                                                                                                                           
  Kakak Pertamaku bernama iwan sumardi atau aku biasa memanggilnya dank,  sekarang bertugas sebagai pengaman negara lebih tepat nya sebagai tentara nasional indonesia angkat laut, Dulu ketika kecil aku tidak bisa akur dengannya, kami tidak pernah dekat karena aku selalu menganggapnya sebagai sosok pengatur dan bawel, tapi ketika aku mulai beranjak SMA aku baru menyadari bahwa dia adalah sosok yang perhatian terhadap adik-adiknya.


Kakak Keduaku era noliza ini adalah pencetus nama panggilan untuk aku dan wo , dia ini sekarang bersama dg suami nya d surabaya (jawa timur) , dia sudah selesai menyelesaikan studi nya di salah satu universitas yg terdapat d kota bengkulu lebih tepat nya d sitkes tri mandiri sakti  jurusan perawat yang menurutku adalah jati dirinya. Dia orangnya bijaksana, selalu menjadi tempat cerita keluarga dan bisa memberikan solusi, menurutku dia adalah duplikatnya Bapak. Hubunganku dengan wo selalu baik tapi terkadang sering juga berantem tapi itu karena kami sayang sering mengalami kecekcokan,  tapi kakak aku yg satu ini perhatian dan agak sedikit cerewet.


Adek ku sukni lara sati adalah sosok yang termasuk selalu aku rindukan,  biasa kami sering memanggil nya dengan sebutan bunga yaya, adekku bersekolah d salah satu SD d tanah kelahiran ku dia sekarang menduduki bangku kelas 4 SD  dia ini sedikit bawel dan cerewet tapi adek ku ini termasuk orang yang pintar karena dia selalu mendapat kan juara kelas di sekolah nya , 




dan Aku sendiri di dalam keluarga selalu dianggap bawel dan periang banyak menuntut kehendak  orang nya sangat keras , sehingga terkadang  sering terjadi cecok dengan kakak perempuanku , jika ada keluarga jauh yang datang, aku selalu menjadi tumbal untuk berinteraksi dengan keluarga tersebut. dikeluargaku, aku di anggap  sosok yang cengeng , kalau disindir sedikit saja mudah sekali menetaskan air mata, ya tapi inilah aku orang yang keras kepala dan tak ingin mengalah.


Keluargaku Duniaku, aku merasa cukup dengan mereka, mereka selalu membuatku nyaman dan menerima ku apa adanya, tidak pernah menghakimi aku, mereka selalu membuatku tersenyum dan selalu ada ketika aku bersedih, aku ingin bersama dengan mereka di Dunia dan Akhirat kelak.                           

Merindukan moment ketika makan malam bersama di satu meja makan besar dengan masakan mama atau bapak, selalu menceritakan apa yang terjadi dan akan mendengar motivasi dari Bapak

Merindukan moment ketika diajak shalat berjamaah dengan Bapak, dan selalu urung-urungan yang akhirnya di omeli mamak


Merindukan moment di mana sering bertengkar dan bercanda bersama kakak dan adikku

Tetap merindukan semua moment di dalam rumah yang Jauh sana walau mereka selalu menelpon ku atau kakak-kakak ku tiap hari untuk menanyakan kabar.




7 komentar: